Manchester United
Salah satu klub Liga Primer Inggris ini telah membuatku jatuh hati kepadanya, bukannya syirik tapi ini suatu bagian hidupku sebagai pecinta olahraga sepakbola. Awal mula aku menyukai klub yang bermarkas di Old Trafford, Manchester disebabkan oleh semangat juang tinggi kesebelasan yang tak pernah padam walau sudah sampai di penghujung jalannya pertandingan hingga peluit berbunyi. Tim ini juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi dalam perjalanannya sebagai tim kelas dunia.
Musim 1998-1999 merupakan suatu pembuktian dari semangat yang tak pernah padam dari anak asuh Sir Alex Ferguson ketika itu United meraih treble winner, Juara Liga Champions Eropa, Liga Inggris, dan Piala F.A, bahkan pada bulan November 1999 juga menjadi kampiun dalam Piala Toyota di Tokyo, Jepang. Ketika itu umurku 4 tahun masih sekolah di TK masih polos belum tahu siapa pemain class of '92 yang punya semangat muda yang hebat. Kecintaanku terhadap United mulai dari aku menonton VCD review musim 1998-1999 dari tempat penyewaan VCD. Semakin lama aku semakin tahu apa yang terdapat dalam tim ini, meski hanya dapat menonton dilayar kaca dan membaca dari tabloid sepakbola tapi rasa kesukaanku terhadap United malah semakin menjadi.
Setelah umurku beranjak hingga kini, aku semakin memahami pula strategi, taktik, dan embel-embel dalam persepakbolaan, dan apabila lagi bosan aku selalu ingin menonton cuplikan yang berbau United, seperti terdapat sensasi tersendiri bagiku, sampai ikutan suara komentatorlah, selebrasi depan LCD, konyol pokoknya. Tradisi menonton cuplikan yang berbau United ini menjadikan motivatorku ketika sebelum pertandingan dimulai.
Kalau berbicara tentang Manchester United sepertinya tak ada habisnya dari Eric Cantona hingga Adnan Janujaz (kalau tidak pindah) nanti mungkin akan terbahas oleh jari-jemariku dengan sendirinya. Glory...Glory Manchester United #GGMU #manutd ~7Ram
Komentar
Posting Komentar